Ternyata Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Baca Quran Di Kuburan Boleh dan Akan Sampai Pahalanya Ke Mayit

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah merupakan murid kesayangan Ibnu Taymiyah, kedua tokoh ini merupakan soko guru dari Muhammad bin Abdul Wahab. Dimana ibnu Abdul Wahab belajar ilmu agama dari karya-karya mereka. Namun syekh Ablahni baru menemukan bukti berbeda dari keyakinan umum para algosongiyun Wahabi yang meyakini baca Quran disisi kuburan bid’ah dan pahalanya tidak sampai ke mayit.

Bukti saya temui justru sebaliknya, bahwa menurut Ibnu Qayyim pahalanya sampai. Dan ada sandaran hadisnya. Penasaran, baca artikel ini.

TAUSIYAH BERSAMA SYEKH IBNU QAYYIM AL JAUZY TENTANG MEMBACA ALQURAN DIKUBURAN
(muraja’ah kitab arruh halam 17-18)

وَقد ذكر عَن جمَاعَة من السّلف أَنهم أوصوا أَن يقْرَأ عِنْد قُبُورهم وَقت الدّفن قَالَ عبد الْحق يرْوى أَن عبد الله بن عمر أَمر أَن يقْرَأ عِنْد قَبره سُورَة الْبَقَرَة وَمِمَّنْ رأى ذَلِك الْمُعَلَّى بن عبد الرَّحْمَن وَكَانَ الامام أَحْمد يُنكر ذَلِك أَولا حَيْثُ لم يبلغهُ فِيهِ أثر ثمَّ رَجَعَ عَن ذَلِك

“dan sungguh telah disebutkan dari jama’ah salafush shalih bahwa mereka berwasiat agar dibacakan al-Qur’an disisi qubur mereka waktu dimakamkan, Abdul Haq berkata : telah diriwayatkan bahwa Abdullah bin ‘Umar –radliyallahu ‘anhumaa- memerintahkan agar dibacakan surah al-Baqarah disisi quburnya dan diantara yang meriwayatkan demikian adalah al-Mu’alla bin Abdurrahman, sedangkan awalnya Imam Ahmad mengingkari yang demikian karena atsar tentang hal itu tidak sampai kepadanya namun kemudian Imam Ahmad ruju’ dari yang demikian”

وَقَالَ الْخلال فِي الْجَامِع كتاب الْقِرَاءَة عِنْد الْقُبُور اُخْبُرْنَا الْعَبَّاس بن مُحَمَّد الدورى حَدثنَا يحيى بن معِين حَدثنَا مُبشر الحلبى حَدثنِي عبد الرَّحْمَن بن الْعَلَاء بن اللَّجْلَاج عَن أَبِيه قَالَ قَالَ أَبى إِذا أنامت فضعنى فِي اللَّحْد وَقل بِسم الله وعَلى سنة رَسُول الله وَسن على التُّرَاب سنا واقرأ عِنْد رأسى بِفَاتِحَة الْبَقَرَة فإنى سَمِعت عبد الله بن عمر يَقُول ذَلِك قَالَ عَبَّاس الدورى سَأَلت أَحْمد بن حَنْبَل قلت تحفظ فِي الْقِرَاءَة على الْقَبْر شَيْئا فَقَالَ لَا وَسَأَلت يحيى ابْن معِين فحدثنى بِهَذَا الحَدِيث

“dan al-Khallal di dalam al-Jami’ kitab tentang pembacaan al-Qur’an di sisi kubur, telah mengkhabarkan kepada kami al-‘Abbas bin Muhammad ad-Dauri, menceritakan kepada kami Yahya bin Mu’in, menceritakan kepada kami Mubasysyir al-Halabi, menceritakan kepadaku Abdurrahman bin al-‘Alaa’ bin al-Lajlaj dari ayahnya, ia berkata : ayahnya berkata : apabila aku mati, kuburlah aku di dalam liang lahad dan ucapakanlah, “dengan asma Allah dan atas Sunnah Rasulillah”, kemudian ratakanlah di atas tanah, dan bacalah disisi (qubur) kepalaku pembukaan surah al-Baqarah, sebab aku mendengar Abdullah bin ‘Umar mengatakan hal itu, ‘Abbas ad-Dauri lalu berkata : aku bertanya kepada Ahmad bin Hanbal, aku katakan : Ia hafal sesuatu tentang pembacaan al-Qur’an diatas qubur, ia menjawab : tidak, dan aku bertanya kepada Yahya bin Mu’in, maka ia menceritakan kepadaku hadits ini.

قَالَ الْخلال وَأَخْبرنِي الْحسن بن أَحْمد الْوراق حَدَّثَنى على بن مُوسَى الْحداد وَكَانَ صَدُوقًا قَالَ كنت مَعَ أَحْمد بن حَنْبَل وَمُحَمّد بن قدامَة الجوهرى فِي جَنَازَة فَلَمَّا دفن الْمَيِّت جلس رجل ضَرِير يقْرَأ عِنْد الْقَبْر فَقَالَ لَهُ أَحْمد يَا هَذَا إِن الْقِرَاءَة عِنْد الْقَبْر بِدعَة فَلَمَّا خرجنَا من الْمَقَابِر قَالَ مُحَمَّد بن قدامَة لِأَحْمَد بن حَنْبَل يَا أَبَا عبد الله مَا تَقول فِي مُبشر الْحلَبِي قَالَ ثِقَة قَالَ كتبت عَنهُ شَيْئا قَالَ نعم فَأَخْبرنِي مُبشر عَن عبد الرَّحْمَن بن الْعَلَاء اللَّجْلَاج عَن أَبِيه أَنه أوصى إِذا دفن أَن يقْرَأ عِنْد رَأسه بِفَاتِحَة الْبَقَرَة وخاتمتها وَقَالَ سَمِعت ابْن عمر يُوصي بذلك فَقَالَ لَهُ أَحْمد فَارْجِع وَقل للرجل يقْرَأ

“al-Khallal berkata : telah mengkhabrkan kepadaku al-Hasan bin Ahmad al-Warraq, menceritakan kepadaku ‘Ali bin Musa al-Haddad sedangkan ia adalah orang yang jujur (shaduq), ia berkata : aku bersama Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Qudamah al-Jauhari pada sebuah jenazah, ketika itu telah selesai pemakaman mayyit maka duduklah seorang laki-laki buta membacakan al-Qur’an di sisi qubur, kemudian Ahmad berkata kepadanya : “hai.. apa ini ? sesungguhnya pembacaan al-Qur’an di sisi qubur adalah bid’ah”. Maka ketika kami keluar dari area pekuburan, kemudian Muhammad bin Qudamah berkata kepada Ahmad bin Hanbal : “wahai Abu Abdillah, apa yang engkau katakan tentang Mubasysyir al-Halabi ?” Ahmad berkata : “tsiqah”, al-Jauhari berkata : “apakah engkau meriwayatkan sesuatu darinya ?” Ahmad berkata : “iya”. Maka mengabarkan kepada Mubasyyir dari Abdurrahman bin al-‘Alaa’ al-Lajlaj dari ayahnya bahwa ia berwasiat apabila dimakamkan agar membaca di sisi kepala (qubur) nya dengan pembukaan al-Baqarah dan mengkhatamkannya, dan ia berkata : aku mendengar Ibnu ‘Umar mewasiatkan hal itu, kemudian Ahmad berkata kepadanya : maka kembalilah dan katakanlah kepada laki-laki agar membacanya”.

وَقَالَ الْحسن بن الصَّباح الزَّعْفَرَانِي سَأَلت الشَّافِعِي عَن الْقِرَاءَة عِنْد الْقَبْر فَقَالَ لَا بَأْس بهَا
“al-Hasan bin ash-Shabbah az-Za’farani berkata ; aku bertanya kepada Imam asy-Syafi’i tentang pembacaan al-Qur’an disisi qubur, maka beliau menjawab : hal itu tidak apa-apa”.

وَذكر الْخلال عَن الشّعبِيّ قَالَ كَانَت الْأَنْصَار إِذا مَاتَ لَهُم الْمَيِّت اخْتلفُوا إِلَى قَبره يقرءُون عِنْده الْقُرْآن قَالَ وَأَخْبرنِي أَبُو يحيى النَّاقِد قَالَ سَمِعت الْحسن بن الجروى يَقُول مَرَرْت على قبر أُخْت لي فَقَرَأت عِنْدهَا تبَارك لما يذكر فِيهَا فَجَاءَنِي رجل فَقَالَ إنى رَأَيْت أختك فِي الْمَنَام تَقول جزى الله أَبَا على خيرا فقد انتفعت بِمَا قَرَأَ أَخْبرنِي الْحسن بن الْهَيْثَم قَالَ سَمِعت أَبَا بكر بن الأطروش ابْن بنت أبي نصر بن التمار يَقُول كَانَ رجل يَجِيء إِلَى قبر أمه يَوْم الْجُمُعَة فَيقْرَأ سُورَة يس فجَاء فِي بعض أَيَّامه فَقَرَأَ سُورَة يس ثمَّ قَالَ اللَّهُمَّ إِن كنت قسمت لهَذِهِ السُّورَة ثَوابًا فاجعله فِي أهل هَذِه الْمَقَابِر
“al-Khallal menuturkan dari asy-Sya’bi, ia berkata : shahabat (qaum) Anshar ketika seseorang antara mereka wafat, mereka saling datang ke quburnya dan membacakan al-Qur’an disisi quburnya, Ia berkata : “dan mengabarkan kepadaku Abu Yahya an-Naqid, ia berkata : aku mendengar al-Hasan bin al-Jarwiy mengatakan : aku berjalan ke qubur saudara perempuanku kemudian aku membaca surah Tabarak (al-Mulk) di sisi (qubur) nya, setelah menuturkan tentangnya maka seorang laki-laki datang kepadaku, kemudian berkata : sesungguhnya aku melihat saudara perempuanmu dalam mimpi mengatakan : semoga Allah membalas kebaikan Abu ‘Ali, sungguh memberikan manfaat kepadaku apa yang ia baca”, Telah mengkhabarkan kepadaku al-Hasan bin al-Haitsam, ia berkata : aku mendengar Abu Bakar bin al-Athrusy Ibnu binti Abu Nashr bin at-Tamar mengatakan : seorang laki-laki datang ke qubur ibunya pada hari Jum’at kemudian membaca surah Yasiin, pada sebgian hari yang lain ia juga datang membaca surah Yasiin, kemudian berdoa : “ya Allah jika Engkau membagikan pahala dengan surah ini, maka jadikanlah pahalanya untuk penghuni pekuburan ini”.

فَلَمَّا كَانَ يَوْم الْجُمُعَة الَّتِي تَلِيهَا جَاءَت امْرَأَة فَقَالَت أَنْت فلَان ابْن فُلَانَة قَالَ نعم قَالَت إِن بِنْتا لي مَاتَت فرأيتها فِي النّوم جالسة على شَفير قبرها فَقلت مَا أجلسك هَا هُنَا فَقَالَت إِن فلَان ابْن فُلَانَة جَاءَ إِلَى قبر أمه فَقَرَأَ سُورَة يس وَجعل ثَوَابهَا لأهل الْمَقَابِر فأصابنا من روح ذَلِك أَو غفر لنا أَو نَحْو ذَلِك

“Ketika telah tiba hari Jum’at berikutnya, seorang perempuan datang menemuinya kemudian perempuan itu berkata : apakah engkau Fulan bin Fulanah? Ia berkata : “betul”, perempuan itu berkata : sesungguhnya putriku meninggal dunia dan aku melihat di dalam mimpi ia sedang duduk di atas quburnya, kemudian aku berkata : kenapa engkau duduk di sini ? ia berkata : sesungguhnya Fulan bin Fulanah datang ke quburnya ibunya kemudian membaca surah Yasiin, dan menjadikan pahalanya untuk seluruh penghuni quburan, maka kami mendapatkan dari ruh yang demikian atau pengampunan bagi kami atau seumpama itu”

Dan Ibnu Qayyim juga berkata menegaskan pada halaman lain dalam kitab yg sama

Adapun pembacaan Al Quran dan penghadiahannnya kepada MAYYIT karena melakukan ketaatan, dengan tanpa Ujroh( Upah), maka demikian ini PAHALANYA sampai kepada MAYYIT sebagaimana SAMPAINYA PAHALA PUASA DAN HAJJI

Scan kitab disini :

Syekh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin pun menguatkan hal tsb dengan berkata :

“Pembacaan al-Qur’an untuk orang mati dengan pengertian bahwa manusia membaca al-Qur’an serta meniatkan untuk menjadikan pahalanya bagi orang mati, maka sungguh ulama telah berselisih pendapat mengenai apakah yang demikian itu bermanfaat ataukah tidak ? atas hal ini terdapat dua qaul yang sama-sama masyhur dimana YANG SAHIH ADALAH BAHWA MEMBACA ALQURAN UNTUK ORANG MATI MEMBERIKAN MANFAAT, akan tetapi do’a adalah yang lebih utama (afdlal).” ( Majmu Fatawa wa Rasaail [17/220-221] karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin [w. 1421 H]

Imam Qurtubi: “telah ijma’ ulama atas sampainya pahala sedekah untuk orang yang sudah mati, maka seperti itu pula pendapat ulama dalam hal bacaan al-qur’an, doa dan istighfar karena masing-masingnya termasuk sedekah dan dikuatkan hal ini oleh hadits : “Kullu ma’rufin shadaqah / (setiapkebaikan adalah sedekah)”. (Tadzkirah al-qurtubi halaman 26)

Fakta tsb menyisakan pertanyaan bagi syekh Ablahni, lallu siapakah orang2 yg sibuk memusrikkan membid’ahkan orang orang yang membaca alquran dan menghadiahkan pahalanya kepada saudaranya yg telah meninggal?

Baca juga:

Apakah Shalat Di Masjid Ada Makam Syirik? Penjelasan Hukum Membangun Masjid Ada Kuburan.

Sumber artikel: Grup FB 1 juta orang tolak Wahabi di Indonesia.

12 thoughts on “Ternyata Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah Baca Quran Di Kuburan Boleh dan Akan Sampai Pahalanya Ke Mayit”

  1. Heh, kalau mau buat dusta sekalian palsukan ayat Al-Quran, karena hadis yg bertentangan dgn ayat Al-Quran akan tertolak. Kalau pahala bisa diberikan kepada orang yg sudah mati, akan kacau balau amal seseorang karena bisa saja orang yg tadinya lebih banyak dosa namun karena ditransfer pahalanya terus menerus dari orang lain amal kebaikannya menjadi lebih banyak daripada dosanya. Dan Ini adalah sesat dan Bathil. Yang benar adalah seseorang hanya memperoleh apa yg diusahakannya di dunia, dan ia akan mendapatkan balasan sesuai amal yg ia miliki.

  2. hanya 3 amalan yang tidak akan terputus,yang terus mengalir bagi orang yang sudah wafat yaitu; >>Ilmu yang bermanfaat,>>doa anak sholeh>>dan amalan jariyah………yang lain tidak ada pengaruhnya bagi orang yang sudah wafat…….

    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

    إِذَا مَاتَ إِبْنُ آدَمَ إِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ, أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِه, أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

    “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo’akannya.” [HR. Muslim, HR. Muslim (5/73), Imam Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad hal.8, Abu Daud (2/15), an-Nasa’i (2/129), ath-Thahawi di dalam Al-Musykil (1/85), al-Baihaqi (6/278), dan Ahmad (2/372).

    wallahu’alam…….

    1. Tp Rasulullah gak pernah bilang kan kalau mereka tidak bisa dikirimi pahala?…Makanya ngaji ditempat yg bener brot…jangan ditempat majlis orang yg meyakini Allah Ta’ala bertangan, kaki dan wajah.

  3. selama masih ada dalil dari Rasulullah shallallahu’aliyhi wasallam kenapa cari yang lain lagi…..?????!!!!!!bukankah Beliau adalah panutan bagi penganut ajarannya…….?????!!!!!

  4. mari kita do’a kan Syaikh Ablahni yang sangat mumpuni ini. . . mudah2an kita mendapat pahala juga karena mendo’akan kebaikan bagi beliau yang berilmu tinggi…

  5. Kan kata Rasulullah,”Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan”
    Maksudnya rumah yang tidak dibacakan,al qur’an seperti kuburan,itu artinya dikuburan gk ada yang baca al qur’an
    Wallahualam
    Semoga Allah mengembalikan kita ke jalan yang lurus.

  6. yang komen diatas anak bau kencur semua … ngaji jangan setengah setengah … saya ziarah kubur silahkan bi’dah saya … toh doa anak saleh masuk kategori amal yang akan diterima oleh mayit ,…. makanya mikir jangan telan mentah mentah …. apalagi sok paling murni hobi membid’ahkan orang lain

    1. siapa yg bilang ziarah kubur sesat dan bid’ah? Nabi ziarah kubur ke makam Baqi para syuhada dan berdoa. Tapi Nabi ga ngaji dan baca Al qur’an di Kuburan. hrs di bedakan

Leave a comment